AN UNBIASED VIEW OF RUMAHBOLA SITUS

An Unbiased View of Rumahbola situs

An Unbiased View of Rumahbola situs

Blog Article

Namun kain yang ditenun dari pilinan kapas yang dijalin dengan benang katun ini sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat Sulawesi Selatan, yakni pada pertengahan abad ke-9, jauh sebelum masyarakat Eropa yang baru mengenalnya pada abad ke-17, dan populer di Perancis pada abad ke-eighteen.

Lagu tersebut syairnya berisikan riwayat manusia malai dari lahir hingga mati, agar arwah si Mati diterima di negeri arwah atau alam baka. Tarian Badong bisanya belansung berjam-jam, sering juga berlansung semalam suntuk.

Rutta-rutta (jenis permainan kelereng yang diikuti sekumpulan pemain dimana menggunakan tanah lapang dan digaris berbentuk lingkaran)

Hal ini juga mempengaruhi arsitektur tradisional suku bangsa bugis antara lain bola ugi yang dulunya berbentuk rumah panggung sekarang banyak yang di ubah menjadi rumah yang berlantai batu. Agama Islam juga memberi pengaruh kepada letak dari bagian rumah sekarang yang lebih banyak berorientasi ke Kabah yang merupakan qiblat umat Isalam di seluruh dunia.

Bentuknya biasanya memanjang ke belakang, dengan tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan, orang bugis menyebutnya lego. Berikut adalah bagian-bagian utamanya:

Surabeng: Kue ini terbuat dari tepung beras dicampur dengan kelapa parut dan garam kemudian digoreng. Kue ini biasanya dihidangkan pada saat selesai panen padi, dimakan dengan air gula merah.

Awa bola, adalah bagian di bawah rumah, antara lantai rumah dengantanah.Yang lebih menarik sebenarnya dari rumah bugis ini adalah bahwa rumah inidapat berdiri bahkan tanpa perlu satu paku pun. Semuanya murni menggunakankayu. Dan uniknya lagi adalah rumah ini dapat di angkat / dipindah.

Contohnya ada penari yang mencontohkan gerakan Seekor kera. berjalan terpincang-pincang, menggeleng anggukkan kepala bak lelaki renta, atau mendelik-delikkan mata sambil menjulur-julurkan lidah bagai orang kepedasan. Namun dalam beberapa tampilan tarian ini sangat teratur. Tari ini tidak mempunyai mantra khusus penangkal api. Namun mereka melakukan tarian seraya diiringi nyanyian Selama Rumahbola situs ini sering diintrepretasikan penonton sebagai ucapan mantra anti apinya Nabi Ibrahim AS yang disadur dalam bahasa Makassar. Padahal, menurut sejumlah pemain, kalimat-kalimat itu hanya pengulangan dari apa-apa yang sudah pernah diucapkan secara spontan ketika melakukan tarian ini oleh para penari terdahulu. Pada saat puncak tarian maka para pemain akan memegang obor dan akan mengarahkan api ke tubuh temannya atau dirinya sendiri. Bahkan tidak jarang para penari mengundang penonton lalu disulut menggunakan api. Namun anehnya para penari tidak sama sekali merasakan Kepanasan atau melepuh terbakar. semua tampak seperti biasa saja.

Lotang ritenggah atau Ruang tengah, berfungsi sebagai tempat tidur kepala keluarga bersama istri dan anak-anaknya yang belum dewasa, hubungan sosial antara sesama anggota keluarga lebih banyak berlangsung di sini. Lontang rilaleng atau ruang belakang, merupakan merupakan tempat tidur anak gadis atau orang tua usia lanjut, dapur juga di tempatkan pada ruangan ini yang dinamakan dapureng atau jongke. Rakkeang ialah loteng yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil pertanian seperti padi, jagung, kacang dan hasil perkebunan lainnya. Sebagaimana halnya unsur-unsur kebudayaan lainnya maka teknologi arsitektur tradisional pun senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan.

Kehadiran tanaman hias di rumah dapat memberikan efek menenangkan secara psikologis. Melihat dan merawat tanaman dapat membantu menurunkan tingkat kortisol, hormon stres dalam tubuh.

Peralatan hidup ini dapat pula disebut sebagaihasil manusia dalam mencipta. Dengan bahasa umum, hasil ciptaan yang berupaperalatan fisik disebut teknologi dan proses penciptaannya dikatakan ilmupengetahuan dibidang teknik.

Selain itu, melihat tanaman tumbuh subur dapat memberikan rasa pencapaian dan kepuasan, serta mengajarkan pentingnya perawatan dan perhatian terhadap makhluk hidup lainnya.

Permainan ini menyerupai permainan bola basket. Untuk membawa bola digunakan Pasodo, yaitu sejenis jala untuk menangkap ikan dan memasukkan bola takraw ke dalam keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Permainan tradisional ini telah eksis di pesisir pantai Maros.

Pontu-pontu (jenis permainan kelereng yang diikuti sekumpulan pemain dimana menggunakan tanah lapang dan digaris berbentuk persegi panjang)

Report this page